Seorang remaja yang memiliki banyak potensi, Jeremia Christna Tatuwo. Dia adalah salah seorang anak yang tinggal di Rumah Singgah untuk bisa hidup dan melanjutkan pendidikannya sebagaimananya seorang remaja. Untuk selanjutnya akan dipanggil Jerry.
Berawal dari ketidakmampuan orang tuanya untuk menyekolahkan Jerry, maka ia terpaksa melanjutkan sekolah kelas IV SD semester II di Cepu. Pamannya yang membantu membiayai biaya pendidikan. Selang dua tahun kemudian, ia kembali ke Surabaya. Ia melanjutkan sekolah di Krian yang jaraknya cukup jauh dari rumah tinggalnya yang berada di Menganti. Jarak yang jauh telah menghambatnya untuk mencari transportasi yang sesuai dengan kemampuan. Keadaannya bertambah parah ketika sang ayah di PHK (Putus Hubungan Kerja). Akhirnya, Jerry harus berhenti di tengah jalan (tidak dapat melanjutkan sekolah).
Berkelana mencari uang sebagai seorang
pengamen, mengantarkan Jerry bertemu dengan pergaulan yang tidak baik. Dari mereka, ia belajar merokok dan minum, tinggal di jalanan. Jerry makin jauh dari Tuhan, seiring hatinya yang makin terluka. Bagaimana ia bisa mengikuti Tuhan, yang selama ini tidak menjawab doa-doanya? Berbulan-bulan, Jerry hidup seperti ini. Kalau tidak menyusuri jalan Cerme, Surabaya, Gresik, kadang ia melamar menjadi pembantu rumah tangga dan hasilnya akan diberikan kepada ibu.
Konflik yang terjadi antara ayah dan ibu Jerry membuatnya tidak betah tinggal di rumah. Menurut Jerry, lebih baik tidur di jalanan atau pom bensin, makan dari sisa-sisa buangan orang di warung pinggir jalan daripada pulang ke rumah dan mendengar suara yang memekakkan telinga.
Kehidupan Jerry makin liar. Teman-temannya menilainya, bila
piercing akan menambah nilai penampilannya. Orang-orang menjadi segan dengan penampilannya sehingga Jerry mengikuti apa kata mereka.
Pada tanggal 18 Januari 2011, Jerry bertemu dengan pengurus Rumah Singgah yang kemudian mengundangnya untuk tinggal bersama. Perubahan mulai terjadi, Jerry menemukan iman yang telah lama hilang, ia juga bisa melanjutkan sekolah. Awal bergabung, Jerry harus mengikuti pelajaran di 2 sekolahan. Pertama, SMAK YBPK dan mengikuti paket B di SMPN 9, karena ia tidak memiliki ijazah SMP. Jikalaupun diurus, biaya yang dikenakan adalah 3.5juta.
Di Rumah Singgah, Jerry diajar dan dididik untuk tunduk pada otoritas, mengikuti bimbingan pengurus rumah yang membangun kedewasaan dia. Disiplin akan membangun kesuksesan dalam dirinya. Pembelajaran melalui les akan membangun pengetahuannya. Pekerjaan rumah tangga dapat membangun pola hidup positif. Berdoa, hidup dalam pergaulan yang benar, ibadah membangun imannya. Les Musik membentuk dan mengembangkan skillnya.
Pada kesempatan ini, Jerry mengucapkan terima kasih kepada pengurus rumah singgah yang memberikan kesempatan untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Terima kasih juga kepada para donatur yang telah menginvestasikan dananya untuk Rumah Singgah sehingga Jerry bisa melanjutkan sekolah kembali. Tuhan Memberkati.